Model ini menggambarkan
komunikasi dalam ungkapan who
says what in which channel to whom with what effect. atau
dalam bahasa Indonesia adalah, siapa mengatakan apa dengan medium apa kepada
siapa dengan pengaruh apa??
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari setiap bagian sosial yang terpisah yang memberikan respon kepada lingkungan.Dan yang terakhir adalah transmisi masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya.
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa pesan itu. In which channel adalah media. To whomadalah khalayak. Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa.
Sama seperti model komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari setiap bagian sosial yang terpisah yang memberikan respon kepada lingkungan.Dan yang terakhir adalah transmisi masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya.
Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa pesan itu. In which channel adalah media. To whomadalah khalayak. Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa.
Sama seperti model komunikasi lainnya, model ini juga mendapat kritik. Hal itu dikarenakan model ini terkesan seperti menganggap bahwa komunikator dan pesan itu selalu mempunyai tujuan. Model ini juga dianggap terlalu sederhana. Tapi, sama seperti model komunikasi yang baik lainnya, model ini hanya fokus pada aspek-aspek penting dalam komunikasi.
Model Schramm
Diciptakan oleh Wilbur Schramm (1954)
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur:
Diciptakan oleh Wilbur Schramm (1954)
Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur:
1. Sumber (Source)
Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, memberi isyarat), atau organisasi komunikasi (surat kabar, penerbit, tv, dsb).
Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, memberi isyarat), atau organisasi komunikasi (surat kabar, penerbit, tv, dsb).
2. Pesan (Message)
Dapat berupa tinta pada kertas, gelombang suara di udara, dsb.
Dapat berupa tinta pada kertas, gelombang suara di udara, dsb.
3. Sasaran (Destination).
Individu yang mendengarkan, menonton atau membaca.
Individu yang mendengarkan, menonton atau membaca.
Model Pertama Schramm
Model ini merupakan pengembangan dari model
Shannon-Weaver.
Schramm menekankan komunikasi sebagai proses yang memiliki tujuan untuk membangun kesamaan antara sumber dan penerima pesan.
Schramm menekankan komunikasi sebagai proses yang memiliki tujuan untuk membangun kesamaan antara sumber dan penerima pesan.
Model Kedua Schramm
Pada model kedua ini Schramm memperkenalkan
konsep baru komunikasi, field experience. Field experience ini merajuk pada
kesamaan latar belakang dan pengalaman (seperti kesamaan bahasa dan kultur)
antara pengirim dan penerima pesan. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah
bersama yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan.
Model Ketiga Schramm
Kelebihan dari Model Schramm
§ Memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman
sumber dan sasaranlah yang sebenarnya dikomunikasikan, karena bagi sinyal
itulah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran.
§ Menganggap komunikasi sebagai informasi dengan kedua pihak yang
menyandih, menafsirkan, menyadi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal.
§ Model ini memiliki unsur “field of experience” yang tidak
dimiliki oleh model lain.
Kekurangan dari Model Schramm
§ Di dalam setiap konsep model yang ia buat, selalu menunjukkan
perubahan dan perkembangan yang relevan terhadap fenomena yang terjadi dalam
masyarakat.
Model ini juga dikenal
sbg model SMCR. Sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel),
dan penerima (Receiver). Sumber adalah pembuat pesan. Pesan adalah
gagasan yang diterjemahkan atau kode yang berupa simbol-simbol. Saluran adalah
media yang membawa pesan. Dan penerima adalah target dari komunikasi itu
sendiri.
Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Dan saluran adalah panca indera manusia.
Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapat mencakup perlakuan dari komunikasi massa, publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristic. Tapi, model ini juga memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi sebagai fenomena yang statis. Tidak ada umpan balik. Dan komunikasi nonverbal dianggap sebagai hal yang tidak penting.
Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan merupakan perluasan yang berdasarkan elemen, struktur, isi, pemeliharaan, dan kode. Dan saluran adalah panca indera manusia.
Hal yang positif dari model ini adalah, model ini dapat mencakup perlakuan dari komunikasi massa, publik, interpersonal, dan komunikasi tertulis. Model ini juga bersifat heuristic. Tapi, model ini juga memiliki kelemahan. Model ini menganggap komunikasi sebagai fenomena yang statis. Tidak ada umpan balik. Dan komunikasi nonverbal dianggap sebagai hal yang tidak penting.
Model ini membahas
tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model
ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source
information) yang menciptakan
sebuah pesan (message) dan
mengirimnya dengan suatu saluran (channel)kepada
penerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate)pesan tersebut.
Dengan kata lain, model inim mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi
menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang
sesuai dengan saluran yang dipakai. Saluran adalah media yang mengirim tanda
dari pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasi adalah
otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh udara.
Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian merekonstruksi pesan dari
tanda itu. Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting dalam model
ini adalah gangguan.
Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit.
Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit.
Model ini sebetulnya
adalah model komunikasi antar budaya.
Model ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi langsung, khususnya untuk dua
orang. Karena, tidak ada dua orang di dunia ini yang memiliki budaya, budaya
sosial, dan budaya psikologi yang sama persis.
Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi, masing-masing dari mereka sebagai pengirim sekaligus penerima, atau keduanya sebagai penyandi (encoding) dan penyandi balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat bahwa pesan dari seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan balik diantara mereka diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang kepada sandi balik dari yang lainnya. Dua garis itu menunjukan bahwa setiap orang dari kita itu berkomunikasi. Kita menyandi dan menyandi balik pesan dalam satu waktu. Dengan kata lain, komunikasi bukanlah hal yang statis, kita tidak akan menyandi sebuah pesan dan melakukan apapun sampai kita mendapat umpan balik.
Aspek yang melengkapi model ini adalah lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik suatu pesan.
Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi, masing-masing dari mereka sebagai pengirim sekaligus penerima, atau keduanya sebagai penyandi (encoding) dan penyandi balik (decoding). Karena hal itulah, kita dapat melihat bahwa pesan dari seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Pesan / umpan balik diantara mereka diwakilkan oleh sebuah garis dari sandi seseorang kepada sandi balik dari yang lainnya. Dua garis itu menunjukan bahwa setiap orang dari kita itu berkomunikasi. Kita menyandi dan menyandi balik pesan dalam satu waktu. Dengan kata lain, komunikasi bukanlah hal yang statis, kita tidak akan menyandi sebuah pesan dan melakukan apapun sampai kita mendapat umpan balik.
Aspek yang melengkapi model ini adalah lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik suatu pesan.
Model ini merupakan
model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga disebut sebagai model
retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model komunikasi verbal yang
petama. Komunikasi terjadi saat pembicara menyampaikan pesannya kepada khalayak
dengan tujuan mengubah perilaku mereka. Model ini mempunyai 3 bagian dasar dari
komunikasi. pembicara
(speaker), pesan (message),
dan pendengar (listener).
Model ini lebih berorientasi pada pidato. Terutama pidato untuk mempengaruhi
orang lain.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
Menurut Aristoteles, pengaruh dapat dicapai oleh seseorang yang dipecaya oleh publik, alasan, dan juga dengan memainkan emosi publik.
Tapi model ini juga memiliki banyak kelemahan. Kelamahan yang pertama adalah, komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis. Kelemahan yang kedua adalah, model ini tidak memperhitungkan komunikasi non verbal dalam mempengaruhi orang lain.
Meskipun model ini mempunyai banyak kelemahan, tapi model ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
# KUMUNIKASI SEBAGAI AKSI: MODEL LINIER
Model Linier ini merupakan deskripsi dari Claude Shannon (seorang ilmuwan Bell Laboratories dan profesor di Massachusetts Institute of Technology) dan Warren Weaver (seorang konsultan pada sebuah proyek di Sloan Foundation). Mereka berdua pandangan satu arah mengenai komunikasi yang berasumsi bahwa pesan dikirimkan oleh suatu sumber melalui penerima melalui saluran. Sumber dari tersebut bisa berupa asal ataupun pengirim pesan. Sedangkan pesan yang dikirim dapat berupa kata-kata, suara, tindakan, atau gerak-gerik dalam sebuah interaksi. Komunikasi model linier ini juga melibatkan gangguan (noise) yang merupakan hal yang tidak dimaksudkan oleh sumber informasi. Ada 4 jenis gangguan pada model komunikasi liner ini, yaitu: gangguan semantik, gangguan fisik (eksternal), gangguan psikologis, dan gangguan fisiologis.
# KOMUNIKASI SEBAGAI INTERAKSI: MODEL INTERAKSIONAL
Model komunikasi interaksional ini dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Bila dalam model komunikasi linier, seseorang hanyalah berperan sebagai pengirim atau penerima, maka pada model komunikasi interaksional ini juga mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi ini menekankan proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim amupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduanya sekaligus.
KOMUNIKASI SEBAGAI TRANSAKSI: MODEL
TRANSAKSIONAL
Model komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh Barnlund. Dia menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Model komunikasi transaksional berarti bahwa proses komunikasi tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggungjawabterhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Model komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh Barnlund. Dia menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode komunikasi. Model komunikasi transaksional berarti bahwa proses komunikasi tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima sama-sama bertanggungjawabterhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.